Selasa, Desember 30, 2008

Implementasi SAP R/3 4.7 pada PT Timah, Tbk.


I. PROFIL PT TIMAH (Persero), Tbk

PT Timah (Persero), Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan timah di Indonesia. Sumber daya mineral timah di Indonesia ditemukan tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung, Singkep, Karimun, dan Kundur. Setelah kemerdekaan RI, perusahaan ini berupa Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah. Tetapi setelah diberlakukannya Undang-undang No. 9 Tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1969, pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan proyek peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

Strategi yang diterapkan oleh PT Timah adalah strategi pertumbuhan. Strategi ini difasilitasi melalui diversifikasi usaha. Pada tahun 1998 PT Timah (Persero) Tbk melakukan reorganisasi kelompok usaha dengan memisahkan operasi perusahaan ke dalam 3 (tiga) anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah (Persero) Tbk menjadi induk perusahaan (holding company) dan memperluas cakupan usahanya ke bidang pertambangan, industri, keteknikan, dan perdagangan.

Saat ini PT Timah (Persero) Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan.

Visi

Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global.

Misi

· Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi kepada pemegang saham dan tanggungjawab sosial.

· Membangun SDM yang berkompeten dan memiliki nilai-nilai positif, integritas, kreativitas serta bermartabat.

· Memperluas produk-produk yang bernilai tambah.

· Mengembangkan usaha baru berbasis kompetensi.

· Mewujudkan harmonisasi dan komunikasi yang lebih baik kepada semua pihak.

Strategi Induk Perseroan

Untuk mencapai misi tersebut, Timah memusatkan perhatian pada :

· Optimalisasi Produksi

· Optimalisasi Pemasaran

· Diversifikasi Usaha


II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

PT Timah tumbuh secara signifikan sejak menjadi perusahaan swasta pada tahun 1995. PT Timah kini menambang sekitar 55,000 ton timah per tahunnya dari daratan dan perairan di lima pulau besar di wilayah barat laut Indonesia. Mengelola salah satu produksi timah terbesar di dunia membutuhkan upaya-upaya yang terkoordinasi oleh lebih dari 4000 orang karyawannya. Sebesar 80% produksi timah berasal dari daratan yang merupakan hasil penambangan tanah endapan timah, sedangkan sisanya 20% berasal dari aktivitas pengerukan pasir laut secara intensif, yang mana setiap bulannya berhasil menjaring lebih dari 31 juta kubik meter pasir dari dasar laut. PT Timah memproduksi 99% batangan timah murni dengan berat masing-masing mulai dari 16 kg hingga 26 kg.

Karena struktur operasional darat dan laut di PT Timah yang beragam, sangatlah sulit bagi manajemen PT Timah untuk melakukan pengelolaan informasi bisnisnya secara konsisten. Manajemen PT Timah juga tidak bisa memperoleh segala informasi operasional secara real time tersedia di monitor.


III. ANALISIS

IMPLEMENTASI SISTEM

Untuk mengatasi hal tersebut, tahun 2005, PT Timah mengimplementasikan SAP R/3 4.7 dan mengimplementasikan proses bisnis SAP secara lengkap (end-to-end). Langkah ini lebih merupakan migrasi langsung dari proses solusi yang sebelumnya, daripada suatu upaya proses re-engineering atau perubahan proses bisnis.

KONSULTAN SAP PT TIMAH

Solusi SAP yang terpasang akan habis masa maintenance-nya pada 2009, maka disusunlah rencana platform upgrading yang lebih komprehensif, untuk memastikan bahwa solusi SAP dapat berjalan secara optimal dalam jangka panjang. Selain itu, implementasi modul SAP juga diperluas sehingga dapat mencakup seluruh proses produksi kunci PT Timah. Dengan hanya didukung oleh 42 staf TI untuk melayani organisasi PT Timah yang beragam dan melibatkan ribuan karyawan, pada akhirnya diputuskan untuk menggunakan tenaga ahli dari luar perusahaan agar memenuhi batas waktu yang ditentukan oleh manajemen perusahaan. PT Timah menggandeng SAP Consulting, karena SAP Consulting sudah memiliki keahlian dan pengetahuan mereka dalam mengimplementasikan solusi SAP di berbagai bidang industri.

TAHAPAN PROSES IMPLEMENTASI

Proses upgrade dibagi menjadi tiga tahapan penting :

1. Pada tahap awal, tim melakukan upgrade pada implementasi SAP yang telah terpasang ke versi solusi SAP terkini, yaitu SAP ERP 6.0.

2. Tahap kedua mencakup implementasi modul-modul fungsional spesifik, yang meliputi modul Financials and Controlling (FICO), Materials Management (MM), Payroll, Business Information Warehouse (BIW), dsb.

3. Tahap ketiga, PT Timah membangun fondasi baru yakni SAP NetWeaver(R), dan memperluas jangkauan solusi SAP di seluruh perusahaan dengan enterprise SOA (Services oriented architecture), guna mendukung fungsi-fungsi bisnis baru dan memberikan informasi bisnis secara tepat waktu ke setiap tingkatan organisasi.

Pada tahap ini, SAP Consulting bekerjasama dengan para staf tehnikal PT Timah untuk merancang, mengimplementasi, menguji coba dan menginstal solusi SAP.

Hanya dalam tiga bulan tahap pertama proses implementasi berhasil diselesaikan. Pada tahap ini, SAP Consulting bekerjasama dengan para staf teknikal PT Timah untuk merancang, mengimplementasi, menguji coba dan menginstal solusi SAP. Dengan menggunakan Metodologi Roadmap SAP Accelerated SAP (ASAP), tim SAP Consulting menyediakan pengalaman implementasi kustomer SAP lain di bidang industri pertambangan yang berkaitan dengan proses implementasi SAP di Timah. Tim SAP Consulting juga membantu untuk manajemen proyek back-end dan program pendidikan bagi para pengguna tentang kemampuan solusi baru ini, termasuk enterprise SOA dan kemampuan tehnikal SAP NetWeaver yang dapat dimanfaatkan untuk PT Timah.

SOLUSI DARI IMPLEMENTASI SAP R/3 4.7

Implementasi SAP pada PT Timah menjadi solusi pada berbagai masalah yang dihadapi. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal berikut :

1. PT Timah menggunakan berbagai solusi SAP untuk mengirim data dari berbagai tambang hingga ke pasar pasar yang bersangkutan, sehingga para direktur akan dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang terkini tentang produksi, kondisi pasar, pelaporan, berbagai analisa yang cerdas dan kemampuan pembuatan keputusan lainnya.

2. Kemampuan SAP NetWeaver mengintegrasikan seluruh operasional PT Timah dari lautan paling dalam dengan seluruh proses bisnis perusahaan.

3. SAP Netweaver juga mampu mendukung ekspansi PT Timah ke area bisnis baru, seperti rencana ekspansi ke pertambangan batubara.

4. PT Timah menjadi lebih siap mengantisipasi perubahan kondisi pasar karena memiliki platform proses bisnis dan aplikasi yang lebih tangguh dan pasti. Dengan menggunakan infrastruktur SAP dan kekuatan SAP NetWeaver, PT Timah siap menghadapi segala kompetisi dan tantangan bisnis pertambangan baik lokal maupun di tingkat global.


IV. KESIMPULAN

PT Timah merupakan salah satu produsen timah terbesar di dunia. Struktur operasional darat dan laut di PT Timah yang beragam sehingga manajemen PT Timah sulit melakukan pengelolaan informasi bisnisnya secara konsisten. Manajemen PT Timah juga tidak bisa memperoleh segala informasi operasional secara real time tersedia di monitor.

Untuk mengatasi masalah tersebut, PT Timah mengimplementasikan SAP R/3 4.7 dengan menggunakan jasa SAP Consulting. Implementasi SAP berhasil diselesaikan dalam tiga bulan tahap pertama. Implementasi SAP dapat menyelesaikan masalah bisnis yang dihadapi oleh PT Timah. Faktor yang menjadi kunci sukses keberhasilan implementasi SAP pada PT Timah adalah :

1. Adanya transfer knowledge yang baik antara pihak konsultan dengan PT Timah.

2. Adanya sinergi yang baik antara tim TI pengembang sistem dengan seluruh divisi perusahaan PT Timah.

3. Adanya keterlibatan dari seluruh jajaran direksi PT Timah.


V. SARAN

Secara umum implementasi SAP pada PT Timah sudah menjawab dan menjadi solusi bisnis perusahaan. Akan tetapi ada baiknya bagi PT Timah untuk mengembangkan sistem yang mengintegrasikan sistem informasi PT Timah dengan sistem informasi yang dimiliki oleh konsumennya.


VI. REFERENSI

www.sda-indo.com. 29 Desember 2008.

www.swa.co.id. 29 Desember 2008.

www.timah.com. 30 Desember 2008.

www.vivanews.com. 29 Desember 2008.

www.wikipedia.com. 30 Desember 2008.

Kamis, Desember 25, 2008

Value Chain Porter


Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan, dan mendukung produknya. Cara sistematis untuk menganalisis semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana semua aktivitas itu berinteraksi adalah dengan rantai nilai.

Rantai nilai menguraikan perusahaan menjadi aktivitas-aktivitas yang relevan secara strategis untuk memahami perilaku biaya dan sumber diferensiasi yang sudah ada dan yang potensial. Tingkat yang relevan untuk membangun rantai nilai adalah aktivitas perusahaan dalam industri tertentu. Walaupun perusahaan dalam industri yang sama mungkin memiliki rantai nilai yang sama, rantai nilai para pesaing sering berbeda. Perbedaan di antara rantai nilai pesaing adalah sumber utama keunggulan bersaing.

Dalam pengertian bersaing, nilai adalah jumlah yang pembeli bersedia bayarkan untuk apa yang perusahaan berikan kepada mereka. Nilai inilah, bukan biaya, yang harus digunakan dalam menganalisis posisi bersaing. Rantai nilai memperlihatkan nilai total, dan terdiri atas aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai adalah aktivitas yang terpisah secara fisik dan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan. Marjin adalah perbedaaan antara nilai total dan biaya kolektif pelaksanaan aktivitas nilai.

Aktivitas nilai dibagi menjadi dua jenis, yaitu aktivitas primer dan aktivitas sekunder.
Aktivitas primer adalah aktivitas yang terlibat dalam penciptaan fisik produk dan penjualannya serta transfer ke pembeli dan juga layanan purna jual. Aktivitas ini terdiri atas :
  • logistik ke dalam
  • operasi
  • logistik ke luar
  • pemasaran dan penjualan
  • serta pelayanan
Aktivitas pendukung sifatnya mendukung aktivitas primer. Aktivitas ini meliputi :
  • infrastruktur perusahaan
  • manajemen sumber daya manusia
  • pengembangan teknologi
  • dan pembelian
Masing-masing aktivitas yang digabungkan dengan keekonomisannya akan menentukan apakah suatu perusahaan berbiaya tinggi atau rendah dibandingkan pesaing (Porter, 1980).

Kamis, November 20, 2008

Five Forces Competitive Porter




Model Five Forces tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Menurut Porter (1980), hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yaitu yaitu persaingan di antara perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pendatang baru, potensi pengembangan produk substitusi, kekuatan tawar-menawar pembeli serta kekuatan tawar-menawar pemasok. Kelima kekuatan persaingan ini menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan menentukan perumusan strategi.

1. Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis

Persaingan antarperusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapatkan serangan balasan seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah fitur, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan.

2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk mendapatkan pangsa pasar, dan sering kali sumberdaya yang substansial. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi profitabilitas. Ancaman masuknya pendatang baru bergantung pada rintangan masuk yang ada digabung dengan reaksi pesaing yang sudah ada yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan ini besar atau pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan yang keras dari para pemain lama, maka ancaman dari pendatang baru akan rendah.

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi

Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing dengan industri-industri yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti yang perlu mendapat perhatian besar adalah poduk-produk yang (1) memiliki tren membaiknya kinerja harga dibandingkan dengan produk industri tersebut (2) diproduksi oleh industri yang memperoleh laba tinggi. Produk pengganti seringkali timbul dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di industri mereka, dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.

4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawarnya terhadap para peserta industri, dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk yang dibeli.

5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Pembeli bersaing dengan industri dengan memaksa harga turun, tawar-menawar terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing. Kekuatan dati tiap-tiap kelompok pembeli yang penting dalam industri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan dibandingkan dengan keseluruhan bisnis pembeli tersebut. (Thompson and Strickland, 2008).

Minggu, November 09, 2008

MCS oh MCS

Weeew...
Critanya besok aku mo maju presentasi niy.
Benere belom paham bener materiku T_T

Ada dua hubungan alternatif kontroler.
Dotted line & solid line..

Yg dotted line hubungan antara kontroler unit bisnis dan manajer unit bisnis deket banget so ada kemungkinan bahwa mereka tidak memberikan laporan yang objektif mengenai anggaran dan kinerja unit bisnis kepada manajer senior.

Sedangkan yg solid line, kontroler unit bisnis loyal pada kontroler korporat. Tapi kekurangannya manajer unit bisnis akan menganggap kontroler unit bisnis sebagai mata-mata dari kantor pusat, bukan sebagai mitra kerja yang dapat dipercaya.

Pilih yg mana??
its up to you..
semua ada kelebihan & kekurangannya..

Jumat, September 26, 2008

Laskar PELANGI

Kemaren sebelum temen2ku pada mudik, eks kelasku nonton bareng.
Kita nonton salah satu film paling hebat (menurutku) sepanjang tahun ini.
"Laskar Pelangi"
Sampe amplaz, widiiiiiiihh antrenya bo! puanjaaaaaaaaaannnngggg bgt!!!
Beruntung, kita dpt tiket.
Yah walopun kita kepisah (separo dpt jam 13.15 separonya lagi dpt jam 18.45).


Tadinya aku males mo nonton film ini. Tapi aku pgn brg2 aja ma anak2.
Begitu sampe studio, aku baru tau ternyata launching film ini didatengi oleh kru2 Laskar Pelangi.
Ada pengarang novel "Andrea Hirata", sutradara "Riri Reza", Mira Lesmana, pemain2 kecil "Ikal" dan "Lintang", Cut Mini, seniman "Djaduk", bahkan ada rajanya Jogja "Sri Sultan".

Aku pikir ini pasti film hebat!
Dan benar saja, film ini memang hebat! pastinya pembuat novelnya yg paling hebat!
Aku merasa tersentuh dg ceritanya. Bahkan beberapa kali aku lomba nangis sama Septi yg duduk di sebelahku. Hehehe...


Film ini mengisahkan perjuangan seorang anak pegawai rendahan PN Timah di Belitong dan teman2nya..
Anak2 miskin yg haus akan ilmu.
Anak2 miskin yg ngga pernah putus asa.
Anak2 miskin yg ngga pernah menyerah.
Anak2 miskin yg berjiwa besar.
Anak2 miskin yg berani memiliki sejuta mimpi.
Anak2 miskin yg hebat!!

Aku sangat terkesan dg sang tokoh utama "Ikal". Dan terlebih lagi pada tokoh kecil yg sangat genius "Lintang".
Aku bener2 kagum dg perjuangan mereka yg ngga pernah merasa cape untuk belajar. Bahkan Lintang yg rela pulang pergi ke sekolah sejauh 80 km dg naek sepeda!!

Tertampar hatiku melihat kerinduan mereka akan ilmu.
Timpang dg kehidupanku saat ini.
Aku yg bisa dg mudah memilih sekolah.
Aku yg dimanjakan dg fasilitas belajar. Aku bisa dptkan apapun yg kubutuhkan walopun ngga terlalu penting.
Tapi apa?
Aku belum menghargai sepenuhnya ilmu & pendidikan yg aku terima saat ini.

Miris hatiku melihat pemandangan seperti itu.
Aku baru ingat, betapa banyak anak2 yg sangat ingin sekolah.
Betapa banyak anak2 yg sangat haus akan ilmu.
Tapi mereka tidak pernah diberikan kesempatan utk memiliki hak itu!!!

Bersyukur aku nonton film itu.
Aku jadi menghargai segala bentuk pendidikan yg ada.
Aku jadi menghargai segala fasilitas yg aku miliki, terlebih buku.
Dan satu hal yg pasti...
Aku jadi menghargai guru!
Guru, dosen & semua pengajar..
Betapa mereka memberikan waktu & hati mereka utk berbagi ilmu.
Seperti tokoh bu Mus & Pak Harfan yg dg kerelaan & keikhlasan membagi ilmu utk anak2 hebat itu.


Semoga apa yg aku rasain skrg tidak dg mudah menguap.
Dan semoga temen2pun mengalami hal yg sama!

Chayoooo!!!! SEMANGAT!!!

Rabu, September 24, 2008

Built to Last Jim Collins

Great!!

satu kata yg menurutku wow utk mendescribe hari ini....
Hmmm...i learn something new today...

Ada 2 buku hebat karya
JIM COLLINS..

"Built to Last" & "Good to Great"


Aku share yg Built to Last aja yah..
Yg Good to great next posting deh. Uda keburu mo rapat soale...

Buku ini isinya meng-compare perusahaan2. 1 grup itu visionary companies. & 1 grup lagi non visionary companies.
Jelas lah pasti ada perbedaan. See ciri yg membedakan dua grup itu. This is the point :
  • Visionary companies men-develop leadership dimana2 hampir di setiap lini. Jadi di perusahaan ini peran leadership luar biasa. Sedangkan di non visionary companies tidak.
  • Visionary companies sangat ambisius dalam men-set target. Satu istilah yg dipake disini adalah BHAG (Big Hairy Ambitious Goal).
  • Visionary companies berpikir tentang profitability, bukan profit!! Jadi mereka berpikir bagaimana kemampuan mereka menghasilkan profit for the future, not now!
  • Visionary companies menerapkan "proactive measure". Jadi mengukur kondisi sukses dengan tolok ukur yg akan datang, bukan skrg..
  • Visionary companies selalu belajar mengadopsi the best management practices & the best management thinking. Jadi mereka suka belajar hal2 yg relatif baru..
Dan hasilnya????
Visionary companies masuk FORTUNE 500 sedangkan non visionary companies tidak!!

See!!! visi itu penting!!


How about you?????

Senin, September 22, 2008

Kuliah kuliaaaahhhh....

Hari ini knapa ya sepi bgt???

kayanya uda hawa2 holiday & mudik deh.....

hmmmm....

Tadi MCS ngebahas harga transfer...

Point2 yg sempet aku catet :
  • Hrga transfer tuh harga beli antarpusat tanggung jawab di mana salah satunya adl pusat laba.
  • Kalo dianalogikan suatu keluarga..
A kakak adik ma B. A jual brg ke B. Naah...walopun uang berpindah, tapi tetep ngga
mengurangi harta keluarga.
Atau dianalogikan bank..
BRI cabang Jogja-Bandung. BRI Jogja transfer uang ke BRI Bandung.
Tetep aja ngga mengurangi keuangan BRI Jogja.
  • Penentuan harga transfer harus hati-hati.
Coz kalo tll mahal, divisi akan membeli barang dr luar.
Sdg kalo tll murah, divisi akan menjual barang ke luar.

  • Harga transfer basisnya harga pasar. Tapi harga pasar kdg susah diketahui.
Shg pake harga kompetitif (produk sejenis tapi merk beda)

Nah kalo tidak ada semuanya, maka didasarkan pada cost!


Oke....saatnya kul SIT....
Semangat semangat!!!!