Kamis, Desember 25, 2008

Value Chain Porter


Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan, dan mendukung produknya. Cara sistematis untuk menganalisis semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana semua aktivitas itu berinteraksi adalah dengan rantai nilai.

Rantai nilai menguraikan perusahaan menjadi aktivitas-aktivitas yang relevan secara strategis untuk memahami perilaku biaya dan sumber diferensiasi yang sudah ada dan yang potensial. Tingkat yang relevan untuk membangun rantai nilai adalah aktivitas perusahaan dalam industri tertentu. Walaupun perusahaan dalam industri yang sama mungkin memiliki rantai nilai yang sama, rantai nilai para pesaing sering berbeda. Perbedaan di antara rantai nilai pesaing adalah sumber utama keunggulan bersaing.

Dalam pengertian bersaing, nilai adalah jumlah yang pembeli bersedia bayarkan untuk apa yang perusahaan berikan kepada mereka. Nilai inilah, bukan biaya, yang harus digunakan dalam menganalisis posisi bersaing. Rantai nilai memperlihatkan nilai total, dan terdiri atas aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai adalah aktivitas yang terpisah secara fisik dan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan. Marjin adalah perbedaaan antara nilai total dan biaya kolektif pelaksanaan aktivitas nilai.

Aktivitas nilai dibagi menjadi dua jenis, yaitu aktivitas primer dan aktivitas sekunder.
Aktivitas primer adalah aktivitas yang terlibat dalam penciptaan fisik produk dan penjualannya serta transfer ke pembeli dan juga layanan purna jual. Aktivitas ini terdiri atas :
  • logistik ke dalam
  • operasi
  • logistik ke luar
  • pemasaran dan penjualan
  • serta pelayanan
Aktivitas pendukung sifatnya mendukung aktivitas primer. Aktivitas ini meliputi :
  • infrastruktur perusahaan
  • manajemen sumber daya manusia
  • pengembangan teknologi
  • dan pembelian
Masing-masing aktivitas yang digabungkan dengan keekonomisannya akan menentukan apakah suatu perusahaan berbiaya tinggi atau rendah dibandingkan pesaing (Porter, 1980).

Tidak ada komentar: